Karya temanku :)
Selamat membaca..Compose
Dear cossins,
Ingatkah kalian pada masa- masa indah kita d'SMA?? Ingatkah kalian pada tempat pertama kali kita dipertemukan?? Di situ, di ruang kelas yang terletak di pojok yang bersebelahan dengan kamar mandi yang kita anggap angker itu. Ingatkah??
Ingatkah kalian pada ibu kita saat pertama kali kita terjalin dalam " cossins "?? Kalian ingat?? Bu Ipang?? Bu Nur? Ingat??
Kalian ingat tentang lomba yang kita menangkan?? Kalian ingat saat kita melepas sepatu kita hanya untuk memenangkan lomba?? Kalian ingat saat kita dimarahi gara- gara tanaman kamboja bodoh saat pelajaran budidaya tanaman?? Apakah kalian masih ingat dengan kata- kata " embas- embus " khas ibu kita, Bu Nur??
Semuanya terpatri di otakku kawan. Kenangan kita di bangku sains pertama kali.
Ingatkah kalian saat kita menyanyikan lagu persahabatan dipojok belakang kelas?? Sambil bermain gitar kita bernyanyi bersama kemudian tanpa terduga gitar kita, gitar persahabatan kita dirampas. Ingatkah??
Untuk Fandy, Fina dan Irfan.
Kenangan bersama kalian begitu mengagumkan. Karena kita berurutan dalam absen kita jadi sering dipertemukan dalam tugas. Ingatkah saat kita sama- sama mencari bahan untuk " paper kita "?? Ingatkah saat kita menyanyi bersama karena sebuah tugas??
Untuk Wulan, sang ketua yang juga sahabat terdekatku.
Ingatkah saat kita makan bersama?? Makan masakan buatanmu.Ingat kan?? Lezatt, super lezat. Ingatkah juga saat kita beradu argumen dengan Pak Slamet dan Pak Tasiman? Masih ingat kan?? Dan aku masih ingat saat pelajaran kamu masih sempat bertelfon ria dengan papih Yoga. Pasti masih ingat kan??
Rabu, 08 Februari 2012
"Hai (wave)" (2nd letter)
Diposting oleh
zhi
di
00.54
Dear Hun,
Engga nyangka ya? Berawal dari kata "Hai (wave)" yang aku ketikkan di privat message melalui tuts-tuts keyboard komputer warnet dekat kostku dulu menjadi awal perkenalaan kita melalui dunia maya.
Beberapa hari kemudian kamu membalasnya dan kita mulai terlibat perbincangan tentang sekolah, tempat tinggal dan hal-hal ringan lainnya tentang kehidupan kita sehari-hari.Setelah itu kita tidak bertegur sapa lagi karena memang sepertinya kamu jarang log in di jejaring sosial bernama plurk itu.
Hingga akhirnya beberapa minggu kemudian kamu muncul lagi dan memberikaan komentar-komentar pada status yang aku tulis di lini-waktu plurkku. Tak ada yang spesial pada awalnya, tapi entah mengapa semakin lama beberapa karakter yang kamu tulis di plurk responses-ku menciptakan kecocokkan antara aku dan kamu. Kecocokkan yang tercipta hanya melalui dunia maya. Hal itu berlanjut hingga akhirnya kamu menuliskan sesuatu di akun facebook-mu yang membuatku melongo, terhenyak sejenak dan kemudian tersenyum kecil.
Bagaimana mungkin kamu menyukai aku, seseorang yang bahkan belum pernah kamu temui?
Kamu sangat baik. Bahkan terlalu baik kepadaku sebagai seseorang yang belum pernah kamu ketahui wujud aslinya. Aku masih ingat ketika kamu berusaha menolongku mencarikan kode PUK simcard-ku yang waktu itu terblokir karena kecerobohanku. Padahal waktu itu hampir jam 12 malam, tapi kamu nekat ke warnet hanya untuk mencarikan kode PUK itu. Tidak hanya satu atau dua jam kamu mengakses internet hanya untuk mencarikan 10 digit barisan angka yang sangat aku butuhkan, tapi ternyata menjelang pagi kamu baru dapat menemukannya.
Tak hanya kehilangan waktu istirahatmu, tapi ternyata kamu juga kehilangan dompetmu yang tidak sengaja jatuh sepulang dari warnet dan kamu juga tidak masuk sekolah karena akhirnya kamu jatuh sakit akibat kekurangan istirahat.
Maafkan aku yang selalu saja merepotkanmu. Tentu saja masih banyak hal-hal baik yang telah kamu lakukan untukku. Padahal tidak banyak hal yang dapat aku perbuat untuk membantumu. Bahkan aku telah menyakitimu.
Engga nyangka ya? Berawal dari kata "Hai (wave)" yang aku ketikkan di privat message melalui tuts-tuts keyboard komputer warnet dekat kostku dulu menjadi awal perkenalaan kita melalui dunia maya.
Beberapa hari kemudian kamu membalasnya dan kita mulai terlibat perbincangan tentang sekolah, tempat tinggal dan hal-hal ringan lainnya tentang kehidupan kita sehari-hari.Setelah itu kita tidak bertegur sapa lagi karena memang sepertinya kamu jarang log in di jejaring sosial bernama plurk itu.
Hingga akhirnya beberapa minggu kemudian kamu muncul lagi dan memberikaan komentar-komentar pada status yang aku tulis di lini-waktu plurkku. Tak ada yang spesial pada awalnya, tapi entah mengapa semakin lama beberapa karakter yang kamu tulis di plurk responses-ku menciptakan kecocokkan antara aku dan kamu. Kecocokkan yang tercipta hanya melalui dunia maya. Hal itu berlanjut hingga akhirnya kamu menuliskan sesuatu di akun facebook-mu yang membuatku melongo, terhenyak sejenak dan kemudian tersenyum kecil.
Bagaimana mungkin kamu menyukai aku, seseorang yang bahkan belum pernah kamu temui?
Kamu sangat baik. Bahkan terlalu baik kepadaku sebagai seseorang yang belum pernah kamu ketahui wujud aslinya. Aku masih ingat ketika kamu berusaha menolongku mencarikan kode PUK simcard-ku yang waktu itu terblokir karena kecerobohanku. Padahal waktu itu hampir jam 12 malam, tapi kamu nekat ke warnet hanya untuk mencarikan kode PUK itu. Tidak hanya satu atau dua jam kamu mengakses internet hanya untuk mencarikan 10 digit barisan angka yang sangat aku butuhkan, tapi ternyata menjelang pagi kamu baru dapat menemukannya.
Tak hanya kehilangan waktu istirahatmu, tapi ternyata kamu juga kehilangan dompetmu yang tidak sengaja jatuh sepulang dari warnet dan kamu juga tidak masuk sekolah karena akhirnya kamu jatuh sakit akibat kekurangan istirahat.
Maafkan aku yang selalu saja merepotkanmu. Tentu saja masih banyak hal-hal baik yang telah kamu lakukan untukku. Padahal tidak banyak hal yang dapat aku perbuat untuk membantumu. Bahkan aku telah menyakitimu.
Our Path Never Crossed
Diposting oleh
zhi
di
00.03
Apakah cinta harus selalu membutuhkan pembuktian?
Aku tidak mengerti, pembuktian seperti apakah yang kamu butuhkan? Apakah perhatianku selama ini tidak cukup bagimu? Memang, itu hanyalah sebatas mengingatkan makan, mengucapkan selamat pagi atau sekedar menyemangatimu untuk belajar. Aku juga pernah menantimu sepulang sekolah, tapi kamu lebih memilih untuk pulang bersama teman-temanmu. Memang, pengorbananku ini tidak seheroik kisah-kisah cinta yang sering diceritakan.
Mungkin hanya sebatas itu yang bisa aku lakukan karena aku tidak tahu entah apa lagi yang dapat aku perbuat untuk meyakinkan kamu. Kamu tetap tidak bergeming dari sikap dinginmu kepadaku. Bahkan sering kali kamu menganggapku hanya sebatas pengganggu hidupmu.
Baiklah. Mulai dari sekarang, anggap saja aku fiktif, semua perkataanku fiktif, perhatianku fiktif, dan aku hanya berpura-pura mencintaimu. Ya berpura-pura. Itu kan yang selama ini kamu tuduhkan? Kamu tidak pernah benar-benar mempercayaiku.
Mungkin kamu benar. Aku hanya berpura-pura karena saat ini pun aku sedang berpura-pura marah. Aku takkan pernah bisa benar-benar marah kepadamu.
Tapi aku sudah terlalu lelah karena yang kamu lakukan hanya diam. Diam dalam ketidakpercayaanmu. Meskipun aku berlari sekuat tenagaku, tapi jika yang kamu lakukan hanya diam, maka takdir kita sama sekali takkan pernah berhimpit.
Mungkin inilah saatnya, aku berlalu meninggalkan seseorang yang beberapa menit lalu sudah aku putuskan untuk hanya menjadi sebatas masa laluku.
Semoga ini yang terbaik untukku juga untukmu :')
-irazzhi
Aku tidak mengerti, pembuktian seperti apakah yang kamu butuhkan? Apakah perhatianku selama ini tidak cukup bagimu? Memang, itu hanyalah sebatas mengingatkan makan, mengucapkan selamat pagi atau sekedar menyemangatimu untuk belajar. Aku juga pernah menantimu sepulang sekolah, tapi kamu lebih memilih untuk pulang bersama teman-temanmu. Memang, pengorbananku ini tidak seheroik kisah-kisah cinta yang sering diceritakan.
Mungkin hanya sebatas itu yang bisa aku lakukan karena aku tidak tahu entah apa lagi yang dapat aku perbuat untuk meyakinkan kamu. Kamu tetap tidak bergeming dari sikap dinginmu kepadaku. Bahkan sering kali kamu menganggapku hanya sebatas pengganggu hidupmu.
Baiklah. Mulai dari sekarang, anggap saja aku fiktif, semua perkataanku fiktif, perhatianku fiktif, dan aku hanya berpura-pura mencintaimu. Ya berpura-pura. Itu kan yang selama ini kamu tuduhkan? Kamu tidak pernah benar-benar mempercayaiku.
Mungkin kamu benar. Aku hanya berpura-pura karena saat ini pun aku sedang berpura-pura marah. Aku takkan pernah bisa benar-benar marah kepadamu.
Tapi aku sudah terlalu lelah karena yang kamu lakukan hanya diam. Diam dalam ketidakpercayaanmu. Meskipun aku berlari sekuat tenagaku, tapi jika yang kamu lakukan hanya diam, maka takdir kita sama sekali takkan pernah berhimpit.
Mungkin inilah saatnya, aku berlalu meninggalkan seseorang yang beberapa menit lalu sudah aku putuskan untuk hanya menjadi sebatas masa laluku.
Semoga ini yang terbaik untukku juga untukmu :')
-irazzhi
Selasa, 07 Februari 2012
First Letter Letter by iswatun #7letters
Diposting oleh
zhi
di
23.56
Dear kaka,
Ka? Aku masih belum percya saat ini kita udah engga bersama. Sama sekali engga pernah nyangka pertemuan " dibengkel ", yaa... disitulah kita pertama kali bertemu. Berawal dari kecintaanku pada bola yang kemudian aku tahu bahwa kaka juga menyukai bola, bahkan sangat menyukai. Mungkin dari situlah takdir mempersatukan kita.
Ka? Entah itu benar atau tidak, kaka pernah mengatakan padaku bahwa kaka menyukai aku sejak pertma pertemuan kita. Maaf karna aku belum menyukaimu sejak awal pertemuan. Aku pun engga pernah sadar kapan perasaan suka menghampiri hatiku. Mungkin sejak kaka menceritakan kisah hidup kaka. Aku masih sangat ingat waktu kaka bilang “ mamahku kok engga telfon yah? “. Bahkan aku ingat ekspresi wajah kaka yang begitu sedih mengatakannya. Dan dari situlah aku selalu ingin memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih untuk kamu. Mungkin aku engga akan bisa jadi seperti mamah kaka tapi seengganya aku ingin kaka engga pernah merasakan kekurangan kasih sayang.
Mulai dari perhatian lewat sms yang tanpa aku sadari hal itu menjadikan satu aktivitas yang rutin dilakukan. Mungkin terkesan berlebihan atau terkesan seperti sinetron tapi aku benar-benar merasakan setiap hari teringat wajah kaka, bahkan menjadi satu aktivitas yang wajib dilakukan yaitu menunggu datangnya sms kaka setiap sore. Dan baru aku sadari setelah beberapa bulan kita saling perhatian ternyata aku merasakan jatuh cinta. Perasaan yang baru pertama kali aku rasakan. Dan sulit untukku percaya bahwa aku menyukai lelaki yang ternyata lebih muda dariku.
Ka? aku ingin kaka tau bahwa kaka adalah cowo pertama yang buat hatiku bergetar. Kaka adalah cowo pertama yang bisa memainkan perasaanku. Kaka bisa membuat hatiku bahagia, sedih, marah, tersanjung dan hampir semua perasaan pernah kurasakan karna kaka. Bahkan cowo pertama yang buat aku nangispun adalah kaka.
Sampai pada akhirnya aku harus pergi meninggalkan kaka karna aku harus bekerja. Sedih, hatiku terluka, sangat berat meninggalkan kaka. Tapi aku engga punya pilihan lain. Maafkan q karna meninggalkanmu ka. Hal yg paling q sesalkan adalah krna q dan kaka engga pernah jujur atas perasaan masing-masing bahwa ternyata kita saling menyukai. Sampai ketika kita akhirnya jauh, kita baru bisa mengatakan perasaan kita masing-masing. Dan akhirnya kita mencoba untuk menjalin hubungan jarak jauh.
Ternyata hubungan jarak jauh memang sulit untuk dilakukan. Hubungan kita ternyata hanya bertahan kurang dari 3 bluan. Aku ingin sekali mengatakan pada semua orang bahwa hatiku terluka. Maaf karna aku yang lebih dulu memutuskan perpisahan ini. Aku ingin kaka tau bahwa sampai detik ini aku masih menyayangimu. Aku menyesal memutuskan perpisahan ini denganmu ka. Tapi aku engga bisa berbuat apa-apa lagi selain merelakan kaka bersama orang lain yang lebih dekat dengan kaka. Bukan dengan aku yang selalu lukain kaka dengan kata-kata.
Maaf karna aku masih menyayangimu. Maaf karna aku menyusahkanmu. Maaf karna aku melukai perasaanmu. Maaf karna aku pernah membuatmu menangis. Maaf karena aku masih berharap padamu. Dan terimakasih kaka pernah mencintaiku dengan tulus.
Jangan pernah lupakanku “ Adhe kecilku sayang “. Doaku semoga kamu selalu bahagia. Dan ingatlah aku sebagai wanita yang pernah ada dihatimu. Kalau kaka masih ingat kata-kataku. Bahagialah dan bahagiakan orang lain.
Hiduplah dengan baik “ my first love “.
with love,
adhemu dulu
Ka? Aku masih belum percya saat ini kita udah engga bersama. Sama sekali engga pernah nyangka pertemuan " dibengkel ", yaa... disitulah kita pertama kali bertemu. Berawal dari kecintaanku pada bola yang kemudian aku tahu bahwa kaka juga menyukai bola, bahkan sangat menyukai. Mungkin dari situlah takdir mempersatukan kita.
Ka? Entah itu benar atau tidak, kaka pernah mengatakan padaku bahwa kaka menyukai aku sejak pertma pertemuan kita. Maaf karna aku belum menyukaimu sejak awal pertemuan. Aku pun engga pernah sadar kapan perasaan suka menghampiri hatiku. Mungkin sejak kaka menceritakan kisah hidup kaka. Aku masih sangat ingat waktu kaka bilang “ mamahku kok engga telfon yah? “. Bahkan aku ingat ekspresi wajah kaka yang begitu sedih mengatakannya. Dan dari situlah aku selalu ingin memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih untuk kamu. Mungkin aku engga akan bisa jadi seperti mamah kaka tapi seengganya aku ingin kaka engga pernah merasakan kekurangan kasih sayang.
Mulai dari perhatian lewat sms yang tanpa aku sadari hal itu menjadikan satu aktivitas yang rutin dilakukan. Mungkin terkesan berlebihan atau terkesan seperti sinetron tapi aku benar-benar merasakan setiap hari teringat wajah kaka, bahkan menjadi satu aktivitas yang wajib dilakukan yaitu menunggu datangnya sms kaka setiap sore. Dan baru aku sadari setelah beberapa bulan kita saling perhatian ternyata aku merasakan jatuh cinta. Perasaan yang baru pertama kali aku rasakan. Dan sulit untukku percaya bahwa aku menyukai lelaki yang ternyata lebih muda dariku.
Ka? aku ingin kaka tau bahwa kaka adalah cowo pertama yang buat hatiku bergetar. Kaka adalah cowo pertama yang bisa memainkan perasaanku. Kaka bisa membuat hatiku bahagia, sedih, marah, tersanjung dan hampir semua perasaan pernah kurasakan karna kaka. Bahkan cowo pertama yang buat aku nangispun adalah kaka.
Sampai pada akhirnya aku harus pergi meninggalkan kaka karna aku harus bekerja. Sedih, hatiku terluka, sangat berat meninggalkan kaka. Tapi aku engga punya pilihan lain. Maafkan q karna meninggalkanmu ka. Hal yg paling q sesalkan adalah krna q dan kaka engga pernah jujur atas perasaan masing-masing bahwa ternyata kita saling menyukai. Sampai ketika kita akhirnya jauh, kita baru bisa mengatakan perasaan kita masing-masing. Dan akhirnya kita mencoba untuk menjalin hubungan jarak jauh.
Ternyata hubungan jarak jauh memang sulit untuk dilakukan. Hubungan kita ternyata hanya bertahan kurang dari 3 bluan. Aku ingin sekali mengatakan pada semua orang bahwa hatiku terluka. Maaf karna aku yang lebih dulu memutuskan perpisahan ini. Aku ingin kaka tau bahwa sampai detik ini aku masih menyayangimu. Aku menyesal memutuskan perpisahan ini denganmu ka. Tapi aku engga bisa berbuat apa-apa lagi selain merelakan kaka bersama orang lain yang lebih dekat dengan kaka. Bukan dengan aku yang selalu lukain kaka dengan kata-kata.
Maaf karna aku masih menyayangimu. Maaf karna aku menyusahkanmu. Maaf karna aku melukai perasaanmu. Maaf karna aku pernah membuatmu menangis. Maaf karena aku masih berharap padamu. Dan terimakasih kaka pernah mencintaiku dengan tulus.
Jangan pernah lupakanku “ Adhe kecilku sayang “. Doaku semoga kamu selalu bahagia. Dan ingatlah aku sebagai wanita yang pernah ada dihatimu. Kalau kaka masih ingat kata-kataku. Bahagialah dan bahagiakan orang lain.
Hiduplah dengan baik “ my first love “.
with love,
adhemu dulu
Surat Untukmu, Bu (First Letter)
Diposting oleh
zhi
di
23.26
Ibuku tersayang, apa kabarmu hari ini? Apakah disana kau sedang tersenyum bu? Aku merindukanmu ibuku. Aku rindu saat-saat bahagiaku bersamamu.
Sudah berapa lama aku tidak mendengar suaramu, menatap wajahmu, dan merasakan hangatnya pelukanmu.
Maafkan aku bu..
Betapa sering aku menyakiti hatimu, bu. Tidak mematuhi perintahmu, dan bahkan aku pernah membuatmu menangis karena keegoisanku.
Sekali lagi maafkan aku Ibu..
Untuk setiap sanggahan, celaan dan kebodohanku padamu. Untuk setiap sikapku dulu yang tidak menghargai arti cinta dan perjuanganmu. Sejuta terimakasih pun, tidak akan bisa membalas semua jasamu.
Ibu, kini aku merindukanmu..
Meskipun aku jauh, semoga aku bisa membahagiakanmu , Bu.
Aku menyayangimu.
Putrimu,
Dwi Irawati
Sudah berapa lama aku tidak mendengar suaramu, menatap wajahmu, dan merasakan hangatnya pelukanmu.
Maafkan aku bu..
Betapa sering aku menyakiti hatimu, bu. Tidak mematuhi perintahmu, dan bahkan aku pernah membuatmu menangis karena keegoisanku.
Sekali lagi maafkan aku Ibu..
Untuk setiap sanggahan, celaan dan kebodohanku padamu. Untuk setiap sikapku dulu yang tidak menghargai arti cinta dan perjuanganmu. Sejuta terimakasih pun, tidak akan bisa membalas semua jasamu.
Ibu, kini aku merindukanmu..
Meskipun aku jauh, semoga aku bisa membahagiakanmu , Bu.
Aku menyayangimu.
Putrimu,
Dwi Irawati
Minggu, 01 Januari 2012
A little Bit of My Last Story
Diposting oleh
zhi
di
19.11
Aku tentu saja mempunyai masa lalu, sama seperti yang lainnya. Ada yang membuatku bersedih hanya dengan mengingatnya. Ada yang membuatku merasa ingin mengulangnya kembali. Ada juga yang benar-benar aku harapkan bahwa itu tidak pernah terjadi.
Serpihan masa laluku entah yang baik ataupun buruk, aku akan tetap mengenang kalian dan juga cerita yang mengiringi langkahku dengan kalian. Seperti Irgi yang terlampau baik walau bahkan kita jarang sekali bertemu. Selalu mensuport sampai saat ini. Membuatku merasakan cinta monyet yang pertama kalinya pada masa-masa SMP. Galih yang membuatku merasakan sensasi terobsesi hingga melakukan hal-hal yang konyol. Membuatku setia menunggu duduk di ayunan depan rumah hanya untuk melihatmu melintas didepanku walau akhirnya dia menjadi pacar temanku sendiri. Kharis, seorang sahabat yang akhirnya mampu membuatku jatuh hati kepadanya. Dimas yang membuatku menyadari bahwa kadang perpisahan tidak membutuhkan alasan yang rasional. Adist yang mengajarkanku bagaimana menerima kekurangan seseorang yang kita sayangi. Dan juga Danar yang membuatku mengerti bahwa cinta tidak hanya memandang fisik semata, tetapi juga ketulusan dan mengajarkanku bahwa sakit akibat pengkhianatan takkan mudah disembuhkan.
Walau semua ini hanya kenangan, semua hanya pecahan puing-puing retak yang terpecah dari asalnya. mereka menjalani hidupnya sendiri, dan aku pun harus menjalani hidupku sendiri, tapi ingin ku ucapkan terimakasih. Terimakasih telah turut membangun diriku menjadi seperti yang sekarang ini. Entah bagaimana aku yang dulu, lihatlah aku saat ini walaupun masih jauh dari sempurna, tapi tentu saja lebih dewasa daripada dulu. Lebih tegar daripada dahulu dan sudah mulai mengerti apa tujuanku di dunia ini.
With love
Irazzhi
Serpihan masa laluku entah yang baik ataupun buruk, aku akan tetap mengenang kalian dan juga cerita yang mengiringi langkahku dengan kalian. Seperti Irgi yang terlampau baik walau bahkan kita jarang sekali bertemu. Selalu mensuport sampai saat ini. Membuatku merasakan cinta monyet yang pertama kalinya pada masa-masa SMP. Galih yang membuatku merasakan sensasi terobsesi hingga melakukan hal-hal yang konyol. Membuatku setia menunggu duduk di ayunan depan rumah hanya untuk melihatmu melintas didepanku walau akhirnya dia menjadi pacar temanku sendiri. Kharis, seorang sahabat yang akhirnya mampu membuatku jatuh hati kepadanya. Dimas yang membuatku menyadari bahwa kadang perpisahan tidak membutuhkan alasan yang rasional. Adist yang mengajarkanku bagaimana menerima kekurangan seseorang yang kita sayangi. Dan juga Danar yang membuatku mengerti bahwa cinta tidak hanya memandang fisik semata, tetapi juga ketulusan dan mengajarkanku bahwa sakit akibat pengkhianatan takkan mudah disembuhkan.
Walau semua ini hanya kenangan, semua hanya pecahan puing-puing retak yang terpecah dari asalnya. mereka menjalani hidupnya sendiri, dan aku pun harus menjalani hidupku sendiri, tapi ingin ku ucapkan terimakasih. Terimakasih telah turut membangun diriku menjadi seperti yang sekarang ini. Entah bagaimana aku yang dulu, lihatlah aku saat ini walaupun masih jauh dari sempurna, tapi tentu saja lebih dewasa daripada dulu. Lebih tegar daripada dahulu dan sudah mulai mengerti apa tujuanku di dunia ini.
With love
Irazzhi
Selasa, 01 November 2011
When I broken Heart
Diposting oleh
zhi
di
08.08
Pernahkah kamu sakit hati?
Pernahkah kamu patah hati?
Pernahkah kamu dikhianati?
Pernahkah kamu ditinggalkan?
Ya aku rasa sebagian besar orang pernah mengalaminya, terutama orang yang sudah pernah mejalin hubungan dengan seseorang atau berpacaran.
Apa yang kamu rasakan?
Sakit?
kecewa?
galau?
Sehingga membuat dirimu terus bersedih dan kehilangan semangat hidup?
Jika IYA...maka hal tersebut sungguh sangat sia-sia.
Jujur saya juga pernah mengalami hal seperti itu, tapi kemudian saya tersadar dan mulai mengambil hikmah dari hal tersebut.
Seharusnya hal tersebut membuat kita menyadari bahwa Allah lah yang paling setia. Tidak seperti manusia yang sewaktu-waktu dapat meninggalkan kita.
ketika kita mencintai manusia, belum tentu manusia yang kita cintai itu senantiasa mencintai kita. Akan tetapi, jika kita mencintai Allah, maka Allah tidak akan pernah berhenti mecintai dan meninggalkan kita :)
Cinta Allah adalah cinta yang paling haqiqi :)
Pernahkah kamu patah hati?
Pernahkah kamu dikhianati?
Pernahkah kamu ditinggalkan?
Ya aku rasa sebagian besar orang pernah mengalaminya, terutama orang yang sudah pernah mejalin hubungan dengan seseorang atau berpacaran.
Apa yang kamu rasakan?
Sakit?
kecewa?
galau?
Sehingga membuat dirimu terus bersedih dan kehilangan semangat hidup?
Jika IYA...maka hal tersebut sungguh sangat sia-sia.
Jujur saya juga pernah mengalami hal seperti itu, tapi kemudian saya tersadar dan mulai mengambil hikmah dari hal tersebut.
Seharusnya hal tersebut membuat kita menyadari bahwa Allah lah yang paling setia. Tidak seperti manusia yang sewaktu-waktu dapat meninggalkan kita.
ketika kita mencintai manusia, belum tentu manusia yang kita cintai itu senantiasa mencintai kita. Akan tetapi, jika kita mencintai Allah, maka Allah tidak akan pernah berhenti mecintai dan meninggalkan kita :)
Cinta Allah adalah cinta yang paling haqiqi :)
Langganan:
Komentar (Atom)